Selasa, 03 Juli 2007

Data Kematian Ibu Melahirkan Dinilai Tak Akurat

JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) belum pernah mengeluarkan data tahun 2005 tentang angka kematian ibu melahirkan. Ba­dan ini hanya mengeluarkan data survei demografi dan kesehatan Indonesia 2002/2003. "Hasil survei demografi terbaru ada kemungkinan baru dilaporkan pertengahan tahun depan," kata Deputi Bidang Analisis Sosial BPS Arizal kemarin. Departemen Kesehatan sebelumnya mengklaim angka kematian ibu melahirkan turun pada 2003, yaitu 307 per 100 ribu kelahiran. Direktur Kesehatan Ibu Departemen Kese­hatan Sri Hermianti menyatakan BPS mengeluarkan data angka ke­matian ibu 2005 sebesar 262 per 100 ribu kelahiran. Arizal mengatakan BPS juga tak pernah-mengeluarkan angka proyeksi kematian ibu melahirkan antara tahun survei dan tahun survei berikutnya, Sampelnya masih kecil untuk menghitung ukuran per 100 ribu kelahiran, apalagi faktor-faktor kematian ini kompleks' katanya. Anggota Komisi Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat, Zuber Safawi, menyayangkan ketidakjelasan angka kematian ibu laporan Departemen Kesehatan. "Kalau benar da­ta itu bukan dari BPS, saya merasa tertipu," katanya di gedung MPR/DPR, Jakarta, kemarin. Zuber mengaku ragu terhadap angka kematian ibu versi Departemen Kesehatan. Angka itu dinilai terlalu menurun tajam. Padahal, katanya, masih banyak program Departemen Kesehatan yang belum maksimal. la menduga angka Departemen Kesehatan hasil manipulasi staf di Departemen Kesehatan. la menilai data akurat angka kematian ibu sangat penting bagi masyarakat Dari angka tersebut, Dewan bisa mengalokasikan anggaran guna menekan angka kematian ibu. (Sumber KORANTEMPO KAMIS, 14 JUNI 2007)