Selasa, 28 Mei 2013

Freeport Perlu Diinvestigasi

JAKARTA, KOMPAS.com— Anggota Komisi IX DPR RI, Zuber Safawi, mendesak aparat terkait menginvestigasi longsor di tambang PT Freeport Indonesia yang telah menyebabkan lima pekerjanya tewas dan 25 lainnya masih terjebak di tengah longsoran.

"Meski upaya petugas saat ini fokus pada penyelamatan para pekerja yang masih terjebak, aparat perlu melakukan evaluasi apakah kejadian ini berpotensi terulang," kata Zuber di DPR, Kamis (16/5/2013).

Secara khusus, Zuber juga mendesak Freeport terbuka dan meng-update perkembangan penyelamatan para pekerja yang masih terjebak dalam longsoran. Menurut informasi terakhir, masih 25 pekerja yang belum berhasil dievakuasi karena sulitnya medan.

"Harus maksimalkan semua upaya, tim penyelamat dikejar waktu," kata politisi PKS ini.

Zuber mempertanyakan upaya penyelamatan yang dilakukan hanya dengan alat sederhana seperti gergaji dan kereta dorong. "Bila dimungkinkan pakai teknologi, kenapa tidak? Perusahaan sebesar Freeport pasti sudah canggih. Kami mendesak semua upaya maksimal," ujar Zuber menegaskan.

Zuber juga meminta seluruh jajaran aparat negara terkait bersiaga membantu untuk mempercepat proses evakuasi pekerja yang sudah terjebak di bawah tanah selama hampir 72 jam. Selain itu, evaluasi dan investigasi murni ditujukan untuk melihat sejauh mana Freeport menjamin keamanan para pekerjanya, termasuk standar prosedur K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) yang dijalankan, dan Amdal (analisis mengenai dampak lingkungan).

"Sektor pertambangan termasuk berisiko tinggi, standar keselamatan pekerja juga harus ketat," imbuhnya.

Dia mendesak aparat mengevaluasi instalasi bawah tanah di seluruh pertambangan Freeport untuk memastikan keamanan pekerja di dalamnya. "Apalagi sebagian besar pekerja di bawah tanah ini adalah anak bangsa. Jangan sampai terkesan ada diskriminasi," ujarnya.

Sebanyak 41 orang pekerja tambang PT Freeport, seluruhnya asal Indonesia, terjebak di dalam longsor terowongan instalasi pelatihan bawah tanah PT Freeport di Big Gossan, Tembagapura, Papua, pada Selasa (14/5/2013). Sebanyak 11 pekerja berhasil lolos, 5 ditemukan tewas, sedangkan sisanya masih terjebak hingga kini.
Editor :
Marcus Suprihadi