Selasa, 12 Agustus 2008

DPR Desak Depkes Tangani KLB Papua

Jakarta, CyberNews. Kejadian Luar Biasa (KLB) diare-kolere di Kabupaten Nabire dan Paniai, Papua yang telah menewaskan 105 penduduk membuat DPR gerah. Untuk itu, Zuber Safawi mendesak Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) Depkes untuk menyelidiki dan meneliti kasus ini.

Menurut anggota Komisi Kesehatan DPR RI dari FPKS ini penyelidikan dan penelitian sangat penting untuk mengetahui faktor-faktor penyebab timbulnya KLB dan langkah antisipasinya jika KLB terjadi kembali.

“Kita patut mempertanyakan kinerja Depkes karena penyakit diare-kolera itu sebenarnya relatif mudah diobati dan dihindarkan. Jika Pemerintah serius dan cepat mengatasi, KLB diare-kolera di Papua ini mestinya tidak terjadi,” ungkap mantan anggota DPRD Jateng ini dalam pernyataan persnya kepada SM CyberNews, Senin (11/8).

Keterlambatan dalam penanganan kasus penyakit menular di Papua dan kasus kesehatan lainnya, kata Zuber, akan meruntuhkan citra keseriusan pemerintah dalam memberikan jaminan kesehatan di mata masyarakat.

“KLB diare-kolera di Papua ini adalah persoalan serius dan pemerintah wajib menuntaskan. DPR pasti akan mengkritisi dan menanyakan langkah-langkah Depkes penanganan kasus KLB ini,” janji Zuber.


(MH Habib Shaleh /CN08)


Sumber : Suara Merdeka, 11 Agustus 2008




Selengkapnya...

KLB Diare-Kolera Landa Papua, 105 Tewas

Jakarta, CyberNews. Anggota Komisi Kesehatan DPR RI FPKS Zuber Safawi mendesak pemerintah terutama Departemen Kesehatan (Depkes) untuk segera mengatasi bencana penyakit diare-kolere yang telah menewaskan 105 penduduk di Kabupaten Nabire dan Paniai, Papua.

Hingga pekan pertama Agustus 2008, tercatat masih ada 718 orang penduduk yang terserang penyakit menular tersebut. “Kejadian luar biasa diare kolera ini sungguh sangat memprihatinkan kita semua. Di saat bangsa Indonesia bersiap-siap menyambut HUT RI ke-63, justru masyarakat di Nabire-Paniai menderita akibat keganasan penyakit ini,” ujar Zuber dalam rilisnya kepada SM CyberNews, Senin siang (11/8).

Menurut Zuber, kejadian KLB diare-kolera ini jelas sangat memilukan hati dan membuktikan sistem penanganan penyakit menular yang selama ini dilakukan Depkes kurang berhasil secara optimal.

“Jumlah kematian yang mencapai 105 orang dalam rentang empat bulan membuktikan lemahnya koordinasi, penyuluhan dan antisipasi Dppkes terhadap penyakit tersebut di Nabire dan Paniai. Harusnya Depkes dan kepala dinas kesehatan di Papua bertanggung jawab untuk mengatasi KLB ini secara terpadu sehingga mampu meredam jumlah korban yang meninggal,” tandasnya.

Lemahnya penanganan kasus KLB diare-kolera ini, menurut Zuber, akan berakibat semakin banyaknya korban yang jatuh. Oleh karena itu tindakan pencegahan dan pengobatan harusnya lebih cepat dan terpadu sehingga warga yang terinfeksi bakteri diare-kolera dapat segera diobati.

“Depkes harus segera menerjunkan tim kesehatan dalam jumlah optimal karena fasilitas dan tenaga kesehatan di sana masih sangat minim. Sehingga korban diare-kolera dapat dengan mudah memperoleh pengobatan kesehatan. Ini juga harus dikoordinasikan dengan dinas kesehatan dan pemda setempat,” pinta Zuber, yang juga anggota komisi IX DPR.

(MH Habib Shaleh /CN08)

Sumber : Suara Merdeka, 11 Agustus 2008
Selengkapnya...

 

BAHAN MAKALAH SEMINAR

Bagamaina Tampilan Blog ini Menurut Anda